Kedua Kalinya: Pengalaman Vaksinasi COVID-19 Lanjutan

Setelah vaksinasi pertama 14 Juni 2021, akhirnya bisa vaksinasi kedua 15 Juli 2021. Agaknya beda ya tanggalnya, kalau aku perhatiin banyak yang selisih vaksinasi pertama ke kedua cuma 28 hari, sedangkan aku 31 hari. Kalau dapat SMS dari 119 memang informasinya 12 Juli 2021. Tapi, karena informasi nggak sesuai dengan realita akhirnya vaksinasi kedua 15 Juli 2021.


Beda dari vaksinasi pertama, untuk vaksinasi kedua ini harus ambil nomor antre satu hari sebelumnya. Ternyata kepala RT berbaik hati untuk ambil nomor antre, tapi perlu ada fotocopy KTP lagi untuk isi formulir seperti vaksinasi pertama. Okay, terpenting bisa vaksinasi ya.

Setelahnya dapat nomor antre awal, masih sepuluh nomor pertama. Karena tau hectic-nya vaksinasi pertama, belajar dari kejadian sebelumnya jadi inisiatif datang satu jam lebih cepat. Sebenarnya bisa aja bilang 30 menit lebih cepat ya. Tapi, yang bilangnya vaksinasi pkl. 09.00 malah jam segitu ambulance puskesmas baru datang, belum siap-siap, belum lagi doa bersama, dll. Agaknya ulur waktu, tapi harus tetap namaste walaupun sebenarnya tensi darah sempat tinggi karena udah capek tunggu.

Vaksinasi kedua lebih sedikit yang datang di jam awal, mungkin ya antara aku terlalu cepat atau orang-orang belum berdatangan.

Antre nomor awal akhirnya bisa duluan, seperti biasa skrining kesehatan mulai dari cek tensi darah, suhu, dan jawab pertanyaan sesuai isi formulir yang ada. Tensi darah sempat naik karena agak kesel tunggu lama, ditambah pikirin data sertifikat vaksinasi mama yang nggak bisa diganti.

Tensi darah turun, akhirnya lanjut suntik vaksin. Sempat diajak ngobrol sama petugasnya dan agak lebih relaks setelahnya. Katanya nih, kalau terlalu tegang saat vaksinasi malah buat lengan jadi tegang setelah disuntik. Bener aja, aku nggak tegang dan nggak merasakan tangan pegal seperti vaksinasi pertama.

Setelahnya pindah tempat untuk tunggu sebentar, sebenarnya untuk lihat reaksi setelah vaksinasi sekaligus pendataan manual oleh petugas. Bagian ini aku nggak paham juga kenapa masih data manual ya padahal ada petugas yang input data.

Karena aku punya urusan lain, akhirnya aku dan abang balik ke rumah lebih dulu.

Sampai aku tulis postingan ini, aku nggak merasakan gejala apa pun bahkan nggak merasa tangan pegal juga. Bersyukur ya nggak ada efek sampingnya.

Vaksinasi hari ini lebih teratur, kondusif, dan nggak ramai. Beda dari vaksinasi pertama yang nggak ada jaga jarak, nomor antre yang nggak jelas, dan nggak kondusif.

Aku bersyukur masih bisa vaksinasi dan ada RT yang mau informasikan perihal vaksinasi. Kalau lihat di media sosial, masih banyak orang yang nggak dapat kesempatan untuk vaksinasi. Entah sistem di website atau aplikasi nggak sesuai dengan realita bahkan masih ada beberapa daerah yang kesulitan untuk mendapatkan vaksinasi.

Kalau kamu masih bisa vaksinasi, tolong segera vaksinasi ya. Kamu bukan cuma menyelamatkan diri kamu tapi juga menyelamatkan orang lain yang nggak bisa vaksinasi karena kondisi kesehatan atau malah kesulitan akses vaksinasi.


Update 25 Agustus 2021.


Setelah dua bulan lebih lamanya data vaksinasi Mama salah, akhirnya bisa diganti.

Sebelumnya aku udah coba telfon 119 ext 9 berkali-kali bahkan ratusan kali tapi nggak pernah terhubung. Kalau lihat di twitter katanya mereka telfon pkl. 9 pagi bahkan ada yang tengah malam. Udah aku coba tapi nggak berhasil, capek banget nggak tuh.

Setelahnya ada informasi perihal data vaksinasi yang salah bisa kirim email ke sertifkat@pedulilindungi.id. Ada syaratnya, harus kirim data, foto kartu vaksinasi, dan selfie dengan KTP.

Pertama kali baca tuh heran, kok malah harus foto dengan KTP? Kayak mau buat jaminan pinjaman online aja. Ragu juga, data BPJS sempat terjual dan urus data vaksinasi aja malah harus foto selfie dengan KTP. Gimana nggak takut. Aku rasa kirim foto kartu vaksinasi aja udah cukup, karena udah jelas juga datanya.

Tapi, karena keadaan akhirnya dengan terpaksa aku lakuin. Kalau nggak, mau sampai kapan ya aku telfon 119 ext 9 tapi nggak pernah diagkat.


Akhirnya aku coba cara untuk mengganti data vaksinasi yang salah:

  1. Daftar aku dan lengkapi data di pedulilindungi.id. Mulai dari nama lengkap, NIK, tanggal lahir, email, dan nomor hp.
  2. Kirim email ke vaksin@pedulilindung.id dan sertifikat@pedulilindungi.id. Tapi, menurutku kirim ke vaksin@pedulilindungi.id aja, karena lebih responsif.
  3. Tulis email dengan subject: Kesalahan Data Sertifikat Vaksinasi. Isi email dengan Nama lengkap, NIK, nomor hp, dan kendala terkait vaksinasi. Untuk kendala silakan informasikan sejelas-jelasnya dan permintaan untuk ganti data vaksinasi apa yang salah.
  4. Jangan lupa lampirkan foto KTP, foto selfie dengan KTP, dan kartu vaksinasi. Aku termasuk yang parno data diperjual belikan, jadi upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan hal yang diinginkan yaitu dengan buat watermark sebanyak-banyaknya. Tulis watermark dengan: Tanggal pengiriman, tujuan data dibagikan, dan nama. Misal: 28 Agustus 2021_Untuk Data Vaksinasi COVID-19_Mark Lee.
  5. Kirim email dan tunggu beberapa jam.
Sebelum lakuin cara di atas, aku pernah kirim email ke sertifikat@pedulilindungi.id dan tunggu selama 9 hari tapi balasan cuma auto reply.

Kedua Kalinya: Pengalaman Vaksinasi COVID-19 Lanjutan



Aku kirim email ke vaksin@pedulilindungi.id pkl. 05.15 dan dapat balasan auto reply setelahnya. Kalau udah dapat balasan auto reply artinya email sudah sampai dan akan diproses.
Kedua Kalinya: Pengalaman Vaksinasi COVID-19 Lanjutan



Nggak ada 1x24 jam, pkl. 10.52 dapat email dari vaksin@pedulilindungi.id yang menginformasikan bahwa data sudah berubah.
Kedua Kalinya: Pengalaman Vaksinasi COVID-19 Lanjutan



Akhirnya data vaksinasi Mama diganti dan selesai juga drama sertifikat vaksinasi.
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Hai, terima kasih telah membaca dan berkomentar di postingan ini.